Transformasi BRI-MI dan Produk Reksa Dana Indeks Berwawasan Lingkungan

Hanum Kusuma Dewi • 16 Nov 2023
cover

Ilustrasi investasi dalam reksa dana indeks Danareksa MSCI Indonesia ESG Screened yang mendapat keuntungan sekaligus bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan. (Shutterstock)

Reksa Dana Indeks yang mengacu pada indeks MSCI dengan kriteria ESG (Environmental, Social, Governance) ini cocok untuk investor agresif jangka panjang

Bareksa.com - Dalam memilih manajer investasi, Smart Investor tentu mempertimbangkan berbagai hal mulai dari lisensi, reputasi, kinerja historis, hingga produk yang tersedia. Dukungan yang kuat dari induk usaha juga bisa jadi pertimbangan, seperti halnya BRI Manajemen Investasi yang merupakan anak usaha dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. 

Manajer investasi yang dahulu bernama PT Danareksa Investment Management ini telah bertransformasi dengan pergantian nama sejak 6 Juli 2023. Perubahan nama tersebut menyusul akuisisi 65% saham oleh BRI pada 2022. 

Menjadi pelopor industri reksa dana pertama di Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 1992, manajer investasi ini berupaya untuk terus bertumbuh dan menjadi manajer investasi terkemuka di Indonesia yang bertaraf global.

Dari sisi dana kelolaan tidak perlu diragukan lagi, BRI-MI masuk dalam top 5 manajer investasi terbesar untuk reksa dana publik nasional. Dengan nilai asset under management (AUM) Rp29,34 triliun per Oktober 2023, MI ini menguasai pangsa pasar sekitar 6% di Indonesia. 

Angka dana kelolaan per Oktober 2023 tersebut menunjukkan peningkatan 3% secara bulanan dan secara tahunan 8%. Bahkan, dalam setahun terakhir, kelolaannya sudah tumbuh 19%, jauh meninggalkan industri yang sedang tertekan -5%. 

MSCI Indonesia ESG Screened

Satu produk unggulan dari BRI-MI adalah reksa dana indeks saham yang berwawasan lingkungan yaitu Reksa Dana Indeks MSCI Indonesia ESG Screened. Reksa Dana MSCI Indonesia ESG Screened adalah reksa dana indeks yang mengikuti kinerja Indeks MSCI Indonesia ESG Screened. Tujuannya, untuk memberikan hasil investasi yang setara dengan kinerja Indeks MSCI Indonesia ESG Screened melalui investasi sesuai dengan Kebijakan Investasi

Merupakan bagian dari seri indeks ESG Screened, indeks ini dirancang untuk membantu investor institusional menerapkan pengeluaran paling umum pada benchmark kapitalisasi pasar yang mendasarinya. Indeks ini mengikuti kinerja Indeks MSCI Indonesia, induk indeksnya, dan mencakup saham-saham perusahaan besar dan menengah di pasar saham Indonesia.

Namun, MSCI Indonesia ESG Screened tidak mencakup perusahaan yang terkait dengan senjata kontroversial, tembakau, minyak sawit, minyak & gas Arktik, atau perusahaan yang tidak mematuhi prinsip-prinsip Global Compact PBB.

Berdasarkan fund fact sheet per September 2023, berikut 10 aset terbesar (top holdings) dari reksa dana indeks ini:

  • Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)

  • Bank Central Asia Tbk (BBCA)

  • Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)

  • Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)

  • Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)

  • Barito Pacific Tbk (BRPT)

  • Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)

  • GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)

  • Kalbe Farma Tbk (KLBF)

  • Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)

Baru meluncur sejak 2022, produk ini menawarkan investasi yang bertanggung jawab karena perusahaan dalam portofolionya memperhatikan isu sosial dan lingkungan dalam operasinya, termasuk perubahan iklim dan polusi. Nah, reksa dana yang mengacu pada indeks MSCI Indonesia ESG ini bisa menjadi pilihan bagi investor yang menyukai tema sosial dan lingkungan.

Potensi Reksa Dana Indeks Saham

Sepanjang September-Oktober 2023, kinerja pasar saham secara keseluruhan memang sedang tertekan, sehingga ikut menyeret performa reksa dana indeks saham ini. Akan tetapi, memandang potensinya ke depan, investor agresif dapat mengambil momentum ini untuk membeli bertahap saat harga murah. Ke depannya, diharapkan kinerjanya bisa pulih dan memberikan potensi imbal hasil yang lebih tinggi kepada investor. 

Grafik Kinerja Reksa Dana MSCI Indonesia ESG Screened Kelas A Setahun Terakhir

Sumber: Bareksa.com 

Menurut Tim Analis Bareksa, ada faktor musiman di bulan November, di mana IHSG mencatatkan rapor merah 7 kali dalam 10 tahun terakhir. Kemudian saat bulan Desember ada peluang imbal hasil positif hingga 90% untuk periode yang sama. Hal Ini bisa menjadi acuan bagi investor yang ingin mendapatkan momentum investasi bisa melakukan akumulasi investasi selama bulan November.

Selain itu, Tim Analis Bareksa menilai suku bunga bank sentral global sudah mendekati puncaknya setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve memberikan sinyal bahwa potensi kenaikan suku bunga maksimal 0,25% lagi, dari level saat ini 5,25-5,5%.

Dengan demikian terbuka peluang bagi Bank Indonesia, bakal mulai menurunkan suku bunga acuannya pada semester II 2024. Biasanya penurunan suku bunga menjadi sentimen positif bagi perusahaan dan pasar modal secara umum. 

Jadi, investor agresif dapat menggunakan momentum ini untuk membeli reksa dana indeks saham seperti Reksa Dana MSCI Indonesia ESG Screened Kelas A di Bareksa. 

Beli Reksa Dana MSCI Indonesia ESG Screened

(ADV | hm) 

* * * 

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Konten bersponsor. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksa dana.